Cerpen Kandang Babi

Tidak ada lagi tempat yang aman untuk anak babi tinggal selain di kandang babi, sudah lama kandang babi hilang dari peradaban umat manusia, anak babi masih tersesat dalam jalan yang benar atau mungkin jalan yang gelap tidak ada arah lagi untuk dituju.

Malam datang begitu cepat, tidak ada tempat yang bisa disinggahi lagi, anak babi hanya duduk sambil bersandar di pinggiran jalan melihat manusia berjalan dengan kesibukannya masing-masing, yang anak babi rasakan hanyalah rasa lapar begitu dalam dan udara malam yang begitu dingin.

Beberapa lampu sudah dipadamkan oleh pemiliknya, kesunyian dan beberapa suara keras umpatan dari orang yang sedang mabok disisi jalan, bau air kencing yang menyengat, sampah yang berserakan tidak luput dari pandangan anak babi, mencoba mencari sisa-sisa makanan yang ada di tumpukan sampah.

Malam semakin malam, tidak peduli seberapa nyenyak tidur manusia, mereka akan menyisakan penyesalan dan amarah ketika terbangun dari tidurnya, hanya mimpi indah beberapa jam yang mampu meredam getirnya hidup, atau sialnya kalau yang dimimpikan adalah mimpi buruk, anak babi mencoba tersenyum memikirkan hal tersebut.

Tikus penghuni gorong-gorong sudah beraksi mencari makan di tumpukan sampah dekat anak babi, mungkin tikus tersebut merasa iba melihat anak babi tetapi rasanya tidak perlu, yang terpenting bagi tikus adalah makan segala hal yang bisa dimakan, bahkan jika anak babi sudah menjadi bangkai akan dilahap oleh tikus.

Udara dingin semakin menusuk sampai ke tulang anak babi, mencoba menghangatkan tubuh dengan masuk ke tumpukan sampah, dan anak babi terbantu oleh hal itu, tubuhnya merasa hangat walaupun harus merasakan bau yang begitu menyengat dari sumpukan sampah serta bau kencing dari orang mabok tadi.

Anak babi mencoba menghayal pada saat ini dia tidur di kandang babi berselimut kain teba dan udara yang segar, kasur yang empuk, dan lampu temaram yang mulai meredup, pada akhirnya anak babi mulai bisa tertidur dengan nyenyak di tumpukan sampah.

Keesokan harinya anak babi terbangun dari tidur yang cukup nyenyak, ketika bangun dari tidur, anak babi baru menyadari dia terbangun di tempat pembuangan sampah akhir, anak babi semakin tersesat dan entah dimana tempat ini berada lokasinya, semakin jauh dari kandang babi, anak babi semakin tersesat dari babi-babi yang tersesat lainnya.