Revolusi Terjadi di Waktu Subuh

Pramoedya adalah sosok yang sejak awal semester dua yang selalu aku kagumi karya-karyanya, di mulai dari tetralogi buru yang membuat saya menjadi lebih tentang indonesia dalam bentuk kata-kata sastra yang begitu memikat.

Ini adalah salah satu buku karya Pramoedya yang saya beli di toko fisik atau offline, awalnya untuk mendapatkan buku Pramoesya harus lewat online karena belum banyaknya penjual buku Pramoedya di sekitaran kampus UIN, tetapi setelah hunting dan bertanya-tanya, akhirnya ada yang menjual koleksi buku karangan pramoedya walaupun harganya relatif lebih mahal sedikit, tetapi hal itu bisa ditangkis dengan tanpa membayar ongkor kirim haha.

Buku ini belum sepenuhnya beres baru setengahnya, tetapi yang membuat saya tertarik oleh buku ini adalah judulnya, yaitu Percikan Revolusi Subuh, awalnya dikira, sebuah peristiwa revolusi yang terjadi di subuh hari, ternyata Percikan Revolusi Subuh adalah dua judul buku.

Secara keseluruhan adalah perjuangan rakyat indonesia sebelum kemerdekaan, dalam buku ini juga digambarkan bagaimana sebuah perjuangan yang begitu menyentuhhati, dimana salah satu tokoh dalam buku ini, terhunus dan terperciklah darahnya dalam memperjuangkan sebuah kata Merdeka, menurut pandangan secara general, buku ini mengajarkan bagaimana sebuah harapan yang harus benar-benar harus diperjuangkan, dalam hidup kita bisa mati dalam waktu dua detik jika ridak mempunyai harapan.

Pentingnya sebuah harapan dan cita-cita dalam menggapai sebuah kebebasan dalam berkehidupan, menentang sebuah belenggu yang melilit dalam sekujur tubuh, kita sebagai rakyat indonesia yang bisa merasakan perjuangan dari para pendahulu,  Idonesia yang dikenal oleh kalayak umum bahwa masyarakatnya mudah tersenyum dan sangat ramah, kita harus memahami sebuah kalimat yang bisa-bisa menjebak dalam lingkaran kata-kata manis.