Pengalaman Pertama Kali Naik Kereta

Berangkat dari cibiru jam enam pagi, walaupun malemnya gue begadang gue bisa bangun tepat waktu. karena gue tidur di kosan temen gue, jadi biar tepat waktu berkat campur tangan alarm yang ada di hp, siap-siap menuju bunderan cibiru dan ngetem nunggu angkot berangkat ke cicadas hampir setengah jam nunggu supir angkot menancapkan gas.

Sampai stasiun kiaracondong jam tujuh lebih enam menit, langsung beli tiket kereta lokal cibatu yang tujuan akhir purwakarta, harga tiket sama ongkos angkot murahan harga tiket bro! harga tiket kereta cibatu cuma 3.500 rupiah dengan duit segitu lo bisa berkelana ke kota tetangga.

Skip ceritanya kereta sudah tiba dan kitapun naik kereta, peristiwa ini yang harus dicatet oleh buku sejarah, karena peristiwa ini, gue naik kereta api untuk pertama kalinya, udah dapet tempat duduk, gue pindah ke tempat yang viewnya bagus buat liat pemandangan, yaitu di pinggir kaca jendela.

Pemandanganya emang keren bro, gue yang awalnya ngantuk ketika udah masuk daerah padalarang, mata gue selalu memandangi kaca jendela kereta terus, selanjutnya kereta ini ngelewatin terowongan yang kata temen gue terowongannya menerobos gunung, wew keren men,

Setelah sekian lamanya di dalam kereta akhirnya kitapun sampai di statiun plered, stasiun yang terdekat menuju rumah temen gue, keluar dari kereta menyatulah cuaca yang lumayan panas gak lumayan panas lagi emang panas bro, sampe-sampe kulit gue jadi item, emang kulit gue udah item dari lahirnya :d.

Mata gue tertuju pada satu bangunan yang beda dari yang lainnya yaitu kantor kecamatan plered, awalnya gue kira degung dprd tapi ternyata kantor kecamatan, gila kantor kecamatan di desa gue aja kecil ini lumayan gede bro, langsung aja ini penampakan kecamatan plered dari pinggir jalan.

Gue nantangain buat jalan kaki kerumah temen gue itu, dan dia mengiyakan kitapun jalan sambil keringat bercucuran mengakibatkan banjir di daerah plered karena daerahnya panas hampir menyerupai kampung halaman gue, dan akhirnya gue terlenyap dalam perjalanan. Wassalam